Rabu, 24 Desember 2014

Pilih Jomblo Ataukah Pacaran ?

Saat ini banyak sekali remaja yang kita temui itu lagi galau, karena dihadapkan oleh dua pilihan. Memilih untuk menjadi seorang jomblo atau pacaran ? Nah, kalau lu termasuk salah satu orang itu, maka lu mesti baca ini, biar masalah lu bisa kelar.

Jomblo adalah satu kosakata yang sangat ditakuti oleh banyak orang saat ini, mungkin termasuk lu salah satunya. Karena kosakata ini mengandung makna negatif yang bikin alergi. Suatu pertanda tidak lakunya seseorang untuk mendapatkan teman dari lawan jenis.

Banyak sekali remaja apalagi (maaf) untuk kalangan remaja putri yang merasa seperti kena kutukan kalau sampai predikat jomblo mereka sandang. Akhirnya dengan berbagai macam cara mereka berusaha untuk melepaskan kutukan ini meskipun dengan berbagai cara.

Predikat jomblo begitu menakutkan buat sebagian remaja yang miskin iman. Mereka lebih memilih jalan maksiat dengan pacaran daripada menyandang status ini. Meskipun seringkali dalam pacaran mereka juga merasa terpaksa. Bisa karena dipaksa teman, bisa karena dipaksa orang tua, bisa juga dipaksa diri sendiri karena konsep diri yang salah.

Jangan sampai lu memiliki konsep diri yang salah.
Jangan merasa merana tanpa punya pacar.
Jangan merasa jelek dan nggak laku ketika belum pernah merasakan rasanya pacaran.
Jangan merasa akan jauh lebih bahagia bila ada pria disamping lu.

Itulah konsep yang salah dan menyesatkan. Belum lagi dorongan media baik TV, radio ataupun majalah yang menawarkan gaya hidup bebas dengan label pacaran yang semakin gencar dilakukan. Padahal, apa sih yang didapat dari pacaran, adalah perbuatan yang bisa lu putuskan dengan sadar. Lu harus membuat keputusan benar dalam hidup. Jangan sampai lu melakukan perbuatan yang salah dan membuat lu menyesal kemudian.

Kenapa harus pacaran? Mungkin di antara lu ada yang menjawab: biar nggak kuper, biar nggak dibilang nggak laku, biar nggak malu dengan teman-teman yang punya pacar juga, biar ada cowok yang sayang sama kita, biar ada semangat untuk belajar, sekedar pingin tahu rasanya, dan lain-lain.

Pacaran adalah aktivitas yang dilakukan berdua dengan sang kekasih sebelum menikah. Aktivitas atau kegiatan ini bisa bermacam-macam bentuknya. Bisa nonton bareng, makan berdua, jalan berdua, belajar bersama.
Jika lu sekedar takut dibilang kuper karena nggak mau pacaran, maka mereka para aktivis pacaran itulah yang sebenarnya orang paking kuper sedunia.

Pacaran adalah ajang maksiat. Bukankah sudah dikatakan oleh Rasulullah SAW. :
''Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka tidak boleh baginya berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita, sedangkan, wanita itu tidak bersama mahramnya. Karena sesungguhnya yang ketiga diantara mereka adalah setan.'' (HR. Ahmad)

Jangan pernah beralasan lu kuat iman, maka tetap berdua-duaan. Ingat, berzina adalah salah satu dosa besar yang hanya bisa ditebus dengan taubatan nasuha. Taubat yang sungguh-sungguh dan tak akan pernah mengulangi lagi. Bukan taubat jenis tomat, saat ini tobat, besok kumat. Kondisi jomblo adalah kondisi yang independen, mandiri. Di saat teman-teman lain serasa nggak bisa hidup tanpa gebetan, lu malah sebaliknya. Jika lu jadi orang yang hebat baik kemampuan berpikir, kepribadian maupun akhlak, maka jadi jomblo bukan sesuatu yang menyakitkan. Jomblo adalah sebuah kebanggaan.

Jangan pernah takut diolok teman sebagai jomblo.
Jangan pernah malu disebut nggak laku.
Toh, mereka yang berpacaran saat ini belum tentu juga jadi nikah. Malah yang banyak adalah putus, patah hati terus bunuh diri. Naudzubillah !

Lu harus punya prinsip atau standar tersendiri.
Lu nggak mau pacaran karena itu dosa.
Lu masih memilih jomblo karena itu berpahala dan jauh dari maksiat.
Lu nggak bakal ikut-ikutan pacaran karena takut dibilang jomblo dan nggak gaul.
Lu tetap kukuh pada pendirian karena punya prinsip.

Sungguh, predikat jomblo itu jauh lebih mulia jika lu menghindari pacaran karena takut dosa. Menjadi jomblo jauh lebih bermartabat jika diniatkan menjauhi maksiat.!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar