Sabtu, 29 November 2014

Bersyukurlah Wahai Jomblowers

Assalamualaikum yaa Akhi dan Ukhti.

Ada kabar gembira !
Alhamdulillah akhirnya bisa mempost lagi, sebenarnya sih nunggu waktu yang tepat untuk mempostnya, tapi... Sudahlah.

Oke, kali ini bahasnya tentang BERSYUKURLAH WAHAI JOMBLOWERS, wih kayaknya seru tuh, emang seru kok, kalau nggak seru nggak bakalan dipost :D
dibaca sampai habis yaa.. kamu pasti bisa kok, kamu.. Iya kamu.. :P

Wahai Jomblowers, eciee... Ketahuilah bahwa kecemasan dan ketidaktenangan jiwa dalam kesendirian adalah karena manusia seringkali terlalu merasa yakin dengan ketidakmampuan dirinya. Akibatnya, jika ternyata dia merasakan kelemahan pada dirinya, dia menjadi takut dan tidak tenang. Akan tetapi, jika dia selalu memperhatikan bukti-bukti kekuasaan Allah dia akan menjadi yakin sehingga membuat hatinya menjadi tenteram.

Kekuasaan Allah Yang Maha Besar tidak perlu dicemasi, tapi untuk dikagumi. Allah berfirman:
Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?". Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tenang (tetap mantap dengan imanku)". Allah berfirman: "(kalau begitu) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah, kemudian letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS 2:260).

Allah Swt. memberikan kenikmatan kepada kita dalam jumlah yang amat banyak. Kenikmatan itu harus kita syukuri. Dengan bersyukur kepada Allah akan membuat hati menjadi tenang, dengan bersyukur kenikmatan itu akan bertambah banyak, baik banyak dari segi jumlah ataupun terasa banyaknya. Tapi kalau tidak bersyukur, kenikmatan yang Allah berikan itu kita anggap sebagai sesuatu yang tidak ada artinya dan meskipun jumlahnya banyak kita merasakan sebagai sesuatu yang sedikit.

Apabila manusia tidak bersyukur, maka Allah memberikan azab yang membuat mereka menjadi tidak tenang.
Allah berfirman :
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rizkinya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (QS 16:112)

Wahai jomblowers, di antara kesedihan akan kesepianmu itu ada yang engkau lupakan. Ingatlah, wahai Jomblowers, ingatlah setiap nikmat yang Allah anugerahkan kepada engkau. Karena Dia telah melipatkan nikmat-Nya dari ujung rambut hingga ke bawah kedua telapak kaki.

Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya. (QS. Ibrahim: 34)

Ketahuilah, kesehatan badan, keamanan negara, sandang pangan, udara dan air, semuanya tersedia dalam hidup kita. Namun begitulah, engkau memiliki semua, tetapi tidak pernah menyadarinya ketika engkau patah hati. Engkau menguasai kehidupan, tetapi tak pernah mengetahuinya.

Dan, Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin. (QS. Luqman: 20)

Ketahuilah, engkau memiliki dua mata, satu lidah, satu mulut, dua tangan, dan dua kaki.

Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar-Rahman: 13)

   Apakah engkau mengira bahwa berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu yang sepele, sedang kaki acapkali menjadi bengkak bila digunakan jalan terus menerus tiada henti?
   Apakah engkau mengira bahwa berdiri tegak di atas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak kuat dan suatu ketika patah?
   Maka sadarilah, wahai Jomblowers, betapa hinanya diri kita manakala tertidur lelap, ketika sanak saudara di sekitar engkau masih banyak yang tidak bisa tidur karena sakit yang mengganggunya?
   Pernahkah engkau merasa manakala dapat menyantap makanan lezat dan minuman dingin saat masih banyak orang di sekitarmu yang tidak bisa makan dan minum karena sakit?
   Coba pikirkan, betapa besarnya fungsi pendengaran, yang dengannya Allah menjauhkan engkau dari ketulian. Coba renungkan dan raba kembali matamu yang tidak buta.
   Ingatlah, engkau terbebas dari penyakit, dan renungkan betapa dahsyatnya fungsi otakmu yang selalu sehat dan terhindar dari kegilaan yang menghinakan.
   Adakah engkau ingin menukar matamu dengan emas sebesar gunung Uhud, atau menjual pendengaranmu seharga perak satu bukit, wahai Jomblowers?
   Apakah engkau mau membeli istana-istana yang menjulang tinggi dengan lidahmu, hingga engkau bisu, wahai Jomblowers?
   Maukah engkau menukar kedua tanganmu dengan untaian mutiara, sementara tanganmu buntung, wahai Jomblowers?

Begitulah, sebenarnya engkau berada dalam kenikmatan tiada tara dan kesempurnaan tubuh, tetapi engkau melupakannya. Engkau tetap merasa resah, suntuk, sedih, dan gelisah, meskipun engkau masih mempunyai nasi hangat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu tenang untuk tidur pulas, dan kesehatan untuk terus berbuat.

Janganlah engkau memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga engkau pun lupa mensyukuri yang sudah ada. Jiwamu mudah terguncang hanya karena tanpa kekasih hati. Padahal, sesungguhnya engkau masih memegang kunci kebahagiaan, memiliki jembatan pengantar kebahagiaan, karunia, kenikmatan, dan lain sebagainya. Maka pikirkan semua itu, dan kemudian syukurilah!

Dan, pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan. (QS. Adz-Dzariyat: 21)

Wahai Jomblowers, pikirkan dan renungkan apa yang ada pada diri, keluarga, rumah, pendidikan, kesehatan, dan apa saja yang tersedia di sekelilingmu. Dan janganlah termasuk golongan:
Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya. (QS. An-Nahl: 83)

Semoga bermanfaat yaa
Syukron :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar