Hidup Indah Tanpa Cinta Maksiat

                               Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Alhamdulillah kali ini saya masih bisa menuliskan cerita saya yang ke-2, semoga teman-teman tidak bosan berkunjung di blog saya yaa..
Baiklah, kali ini saya akan membahas tentang Hidup Indah Tanpa Cinta Maksiat versi tulisan dan hasil pemikiran saya sendiri.


Minna atau semua dalam bahasa jepangnya, pastinya kita sudah tidak asing lagi kan mendengar kata L O V E, yap ! bahkan anak tk dan sd pun sudah tau xixixii... -_____-
kalau di cerna dari namanya C I N T A waduh, pasti kebanyakan mengatakan saya tidak bisa hidup tanpa cinta, Gubraks! apa ?? kelaut aja jadi tude ! brosist jaman sekarang mah udah nggak level lagi yang namanya cinta, maksud saya cinta kepada lawan jenis kita yang belum sah. menyatakan rasa cintanya kesana-kemari tanpa melihat ada tembok di depannya, *Jleb. mengumbar hawa nafsu kesana-kemari memuaskan hati sesaat, sakit selamanya. sampai-sampai ada yang bunuh diri karena cinta, katanya hidup tanpa cinta itu seperti hidup tapi mati. Hahaahaa itu namanya PEMBODOHAN !!

Cinta itu dapat merusak otak kita jika kita sekali-sekali mencobanya, pastilah lama kelamaan akan ketagihan, seperti orang merokok. boleh sih kita mencintai tapi cinta kepada orang tua, sahabat sejenis kita, kakak maupun adik kandung, kakek nenek. cinta itu seperti cokelat yang berbalut racun, tanpa cinta juga pun kita tidak bakalan mati kok. mending di masa remaja kita lakukanlah yang terbaik, untuk investasi kita di masa depan. investasi itukan tidak harus berupa uang atau kekayaan. investasi itu juga bisa dengan belajar. kan, ilmu kita akan semakin bertambah dan menjadi peluang kita di masa depan. sebenarnya di masa-masa remaja inilah banyak yang mengalami masalah. terutama dalam hal percintaan tidak heran jaman sekarang remaja banyak yang G A L A U. saking galaunya sampai di posting segala di social media (sosmed) akoe galau nich, kenapa tidak sekalian aja tulis akoe galau karena cinta dan sekarang mau minum racun tikus nih ! waduh, jangan sob itu sih kematian yang di cari sendiri, bukan ajal yang menjemput kita.

kalau hanya sekedar tidak ingin di ejek oleh teman-teman karena tidak punya cinta, yah kenapa harus minder. lebih baik di ejek sama teman daripada dapat Azab ALLAH. kan, Azab ALLAH amatlah pedih, mending sih di ejek di dunia, daripada harus di hisab di hari penghakiman nanti. kalau di ejek kan tidak bakalan mati juga, benar nggak ?? inilah sistem yang di terapkan di dunia yang bertolak belakang dengan ideologi islam. beginilah jadinya membuat remaja di butakan oleh cinta, merusak otak remaja. terpesona akan 3F, yakni FUN, FOOD, FASHION. padahal kan remajalah yang berperan paling penting untuk generasi selanjutnya. kalau remajanya seperti ini dibutakan karena cinta, bagaimana bisa maju. ada juga sih yang berprestasi karena mereka mengenal cinta, akan tetapi kembali lagi niatnya untuk berprestasi karena apa ?? kalau hanya untuk kekasihnya sih paling kalau sudah putus akan kembali lagi seperti semula, bahkan bisa lebih down.

remaja sekarang haruslah cerdas, haruslah bisa memerangi hawa nafsunya yang sementara. ingaltah jangan khawatir karena tidak mendapatkan cinta, katanya tidak ada cinta akan tidak bisa dapat jodoh, tenanglah setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan. ingat ! "cinta itu nikmat sementara, sakit selamanya '' kutipan dari teman saya. coba deh, indahnya hidup tanpa cinta wah bisa menyalurkan bakat kita yang terpendam selama ini, bisa mempunyai banyak teman, berprestasi di sekolah, bergaul dengan orang yang baik, mempunyai teman-teman yang tidak merasakan cinta juga, dan iman kita juga insyaAllah semakin istiqomah tanpa gangguan cinta maksiat.

Arigatou :)
maaf, saya disini tidak ada maksud untuk menyinggung siapapun, saya hanya ingin menyampaikan kebaikan kepada teman- teman sekalian, bahwa remaja sekarang haruslah cerdas tanpa ikatan cinta maksiat, karena cinta maksiat itu hanya akan menjerumuskan kita ke dalam api neraka yang amat pedih. coba baca (QS. Al-Isra : 32) berbagi sesama umat muslim itu indah, karena saya peduli kepada semua.